Rabu, 30 November 2016

DONGENG SEBELUM TIDUR



Di sebuah sungai yang airnya sangat hitam, sungai itu mengalir sangat deras. Tiba-tiba pada aliRan sungai tersebut muncullah sebuah perahu kecil penuh cahaya yang membuat terang sekelilingnya. Dalam perahu itu ada seorang anak lelaki. Anak lelaki tersebut sendirian, tidak diketahui dari mana dia muncul, tapi dia mengeluarkan aura yang lain. Dia sendirian, kesepian tak ada teman berbicara. Dia memiliki sahabat yaitu sebatang pohon diujung sungai, dan ikan ikan kecil yang muncul di atas sungai tersebut. Setiap hari dia menghabiskan waktu bersama sahabat – sahabatnya tersebut. Sampai suatu ketika dia menemukan sesuatu yang aneh sedang mengambang dia suangi hitam tersebut. Dengan sepenuh tenaga dia meraihnya. Dia memerhatikan benda itu, meraba setiap sudutnya dan berusahan mengetahui benda itu apa. Dia bertanya kepada pohon
“benda apakah ini? Aku belum pernah melihat ini sebelumnya”
pohon pun menjawab “ sebenarnya ada dunia lain selain dunia tempat kamu berada, dunia tersebut dinamakan bumi. Disana ada banyak orang yang tampak seperti kamu, dan benda yang kamu genggam sekarang adalah botol permohonan yang di buang oleh manusia di alam itu”. 
Dengan rasa tidak percaya anak tersebut akhirnya membuka botol tersebut. Diambilnya sebuah kertas yang ada pada botol tersebut, dibuka kemudian dia membaca setiap kalimat yang tertulis di situ. Di hari-hari berikutnya, anak lelaki tersebut terus menemukan benda yang sama dengan isi permohonan yang sama. Dia penasaran dari mana benda tersebut muncul. Dia bertanya kepada sahabatnya ikan
“mengapa benda ini terus muncul setiap harinya? Apakah ada seseorang yang sengaja mengirimkan benda ini kepadaku? Apakah aku bisa menemukan oRang yang mengirim ini?”
Ikan tidak memberikan jawaban atas pertanyaan sang anak tersebut, dia hanya berkata “ jika kamu penasaran, mengapa kamu tidak menumuinya saja”
Mendengar kata ikan, anak tersebut terdiam beberapa saat dan kemudian memutuskan untuk mencari dari mana asal botol permohonan tersebut. Dia pun mulai mendayung perahu kecilnya menyusuri sungai berair hitam tersebut dengan bantuan ikan sahabatnya. Semakin lama dia mendayung, dia melihat warna dari air sungai hitam mulai menjadi jernih, semakin jernih, hingga dasar dari sungai itu dapat terlihat. Anak tersebut sangat senang melihat itu, karena hal itu belum pernah dia lihat sebelumnya. Sampai ketika dia melihat seorang gadis kecil sedang menangis di ujung sungai, sambil memegang kertas dan memasukan kertas tersebut di dalam botol dan membuangnya ke sungai. Anak lelaki itu penasaRan dengan gadis itu, dia memberanikan diri untuk menyapa, dia mulai turun dari perahunya dan mulai berjalan ke arah gadis kecil itu. Melihat itu, gadis tersebut ketakutan
“dari mana anak laki” itu datang” 
Gadis kecil tersebut lari meninggalkan sungai itu. Lelaki kecil itu bersedih, karena baru saja dia melihat seseorang yang sama dengan dia, tapi anak gadis itu malah takut melihatnya. Dia memetuskan kembali pulang menemui pohon. Setelah hari itu sang anak laki-laki terus mendatangi tempat itu, beharap dapat menemui sang gadis. Hari berikutnya dia datang, hari setelah itu dia datang lagi, sampai suatu hari anak lelaki itu berjanji kepada ikan bahwa hari ini adalah hari terakhir dia mengunjungi tempat itu. Tapi sesuatu yang lain terjadi anak gadis itu datang di hari itu. Lelaki kecil itu terlihat sangat bahagia. Dia memutuskan untuk turun dari perahunya dan mulai berjalan mendekati gadis kecil itu 

“ hai kamu, siapakah kamu?” tanya lelaki kecil itu
“ aku adalah Ran, anak dari pemilik sawah di ujung sungai ini, kamu siapa? Kenapa bisa muncul di sini?” tanya gadis itu
“ aku tidak tahu siapa namaku tapi teman-temanku biasa memanggilku peter” jawab anak itu
Ran masih bingung dengan jawaban dari peter, Peter yang selalu memberikan senyum manis ketika berbicara kepada Ran membuat Ran tidak merasa takut terhadanya
“apakah kamu yang selalu mengirim botol ini? Tanya Petersambil memperlihatkan botol permohonan yang sedang dia genggam saat ini
“iya dari mana kamu mendapatkan benda itu? Apakah kamu mengambilnya ketika sedang bermain di sungai? Jika seperti itu tolong kembalikan kepadaku! Jawab Ran
“aku tidak mengambil benda ini dengan sengaja, aku hanya mendapatkannya secara tidak sengaja. Jadi Ran apakah yang sangat membuatku sedih? Tanya Peter
“ aku hanya bersedih karena saat ini ladang ayahku sedang mengalami kekeringan yang membuat ayahku menjadi sedih, aku ingin bertemu dengan peri hujan untuk meminta bantuan” jawab Ran
Mendengar itu Peter merasa ingin membantu Ran. hari demi hari, hari setalah itu, dan hari selanjutnya Peter terus bertemu dengan Ran. mereka berbagi cerita yang menyenangkan dan menghabiskan waktu bersama - sama dan Ketika matahari telah akan terbenam Peter memutuskan untuk pulang begitu juga Ran.

Peter menceritakan apa yang dia dengar dari Ran kepada sahabatnya pohon, Peter bertanya dimana peri hujan itu muncul, apakah dia bisa menemui peri hujan dan mewujudkan keinginan Ran. Si pohon memberitahu kepada Peterjika dia bisa menemui peri hujan didasar sungai ini. Tapi dengan satu syarat apabila Peter bisa menemui peri hujan maka akan sangat sulit untuk kembali ke dasar sungai lagi, karena peri hujan sangat ingin memiliki pengawal seorang laki-laki tampan, mungkin dia akan menahanmu dan memintamu untuk tinggal dikerajannya.. Mendengar itu Peter menjadi takut, Peter takut apabila dia tidak bisa menemui Ran lagi. Tapi dia merelakan dirinya untuk bertemu peri hujan. Dia meminta bantuan pohon untuk meniupkan oksigen didasar sungai dan meminta bantuan Ikan untuk menunjukkan arah.
Peter terus menyelam hingga dia merasa bahwa air sungai itu seperti berada di dunia lain yang berbeda dengan tempat dari peri hujan. Ketika menyelam dia melihat taman dengan sebuah kerajaan didalamnya yang dilapisi sebuah cahaya yang dapat menahan air sungai agar tidak memasuki cahaya itu. Peter terus menyelam dan tiba-tiba terjatuh di taman tersebut, kepalanya pusing, kakinya menjadi berat, dan dia sulit bernafas.
Setalah tersadar Peter berada disebuah kamar yang sangat cantik, ada seorang gadis yang sangat cantik terseyum sambil melihatnya.

“siapakah dia? Apakah dia peri hujan?” tanya Peter dalam hati
Gadis itu tersenyum dan bekata “bangunlah Peter, aku adalah oRang yang kau cari, iya aku adalah peri hujan, apa yang membawamu jauh-jauh datang ketempatku?”
“sahabatku sedang bersedih sekarang karena hujan tak kunjung turun, sedangkan ladang ayahnya sudah sangat kekeringan, apakah kamu bisa menurunkan hujan ketempat sahabatku itu? Tanya Peter
“aku bisa melakukannya tapi dengan satu syarat, kamu harus tinggal disini menjadi penjaga kerajaanku, bagaimana? Apakah kamu menyetujuinya? ” kata peri hujan
“sampai kapan aku harus tinggal di sini? Aku tidak bisa meninggalkan temanku seoRang diri, aku tidak bisa menjaga kerajaanmu sedangkan aku akan sangat merindukan sahabatku Ran” kata Peter
“kalau kau berkata demikian maka aku tidak bisa mengabulkan permitaanmu, kecuali kamu mau memenuhi syarat yang aku katakan”
Setelah berfikir panjang, Peter akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama peri hujan dan menjaga keraan peri hujan.
“tapi izinkan aku untuk bertemu dengan Ran sebelum itu karena aku akan mengatakan sesuatu kepadanya”
“baiklah kau boleh menemui Ran, dan hujan akan segera turun ketika kau telah kembali ke tempat ini lagi”

         Dengan perasaan yang sangat senang Peter kembali sesungai itu mendayung perahu diair sungai yang gelap itu, terus mendayung dengan perasaan senang dia akhirnya sampai diujung sungai dengan air yang jernih, dia menunggu kedatangan Ran hari itu. Saat sedang menunggu Peter membuat sebuah mahkota dari bungan yang akan dia berikan kepada Ran. Dan saat Ran datang Peter langsung memeluk Ran
“Ran sebentar lagi permohonan kamu akan menjadi kenyataan, hujan akan segera turun” kata Peter
“benarkah itu? Apakah hujan akn turun?
“iya, tapi ketka hujan turun, mungkin aku tidak akan datang kesini lagi, maukah kau menungguku Ran?”
“kenapa? Apakah kau akan pergi ketempat yang jauh?” kata Ran dengan sedih
“iya aku akan ketempat yang sangat jauh, tapi aku akan kembali, maukah kau menunggu sedikit lebih lama?
“aku akan menunggu kamu Peter” kata Ran
“ ambilah bunga ini, aku akan datang dan menemuimu nanti, kau harus menjaga ini agar aku bisa mengnalimu, ingatlah aku ketika kau melihat hujan, aku pergi dulu Ran,” satelah mencium Ran, Peter kembali ke tempat peri hujan. Dan pada saat itu hujan yang sangat deras tiba-tiba turun. Ran sangat gembira dan juga bersedih karena Peter pergi. Ran berjanji akan menunggu Peter hingga dia datang menemui ran.

*bersambung

Sabtu, 05 November 2016

S.A.M.P.A.H



Bumi adalah kumparan besar yang mengikat semua mahluk di dalamnya
Mengikat perasaan kau dan dirinya
Kau tahu persis apa itu
Tapi masih melangkah dengan ragu – ragu
Kenapa? Karena engkau takut kecewa
Kenapa? Karena engkau pernah merasakannya
Kau tahu persis apa itu
Perasaan yang sudah lama mengkristal di hatimu
Hati mungilmu yang dapat merasakanya
Mengapa engkau ragu –ragu?
Sementara di sisi satunya, dia sangat yakin dengan perasannya
Seperti orang bodoh kau menanyakan pertanyaan yang jawabannya sudah kau yakini kebenarannya
Apa kerena orang – orang disekitar duniamu tak mendukungmu
Seperti orang idiot kau berkelakuan aneh
Tak usah khawatir karena bahkan sampahpun dapat didaur ulang
Lakukanlah dan buktikan bahwa kau ada
Lakukan dan buktikanlah bahwa perasaan itu benar – benar ada
Kau juga merasakannya,
Perasaan sesak bagaikan oksigen padat yang menggumpal dan memenuhi lubang kecil
Sehingga tak dapat masuk lebih dalam dan memberikan ketenangan
Ketika kau tahu pangeranmu geram, kau gemetar
Masih mau memungkirinya?
Cobalah untuk menyakini semuanya
Bahwa kau merindukannya
Kau merindukan rasa pesimisnya, rasa ketidakpercayaannya kepadamu
Namun dialah pilihanmu