Minggu, 24 Juli 2016

SURAT UNTUK KEKASIH

mahluk hidup harus bisa beradaptasi untuk bertahan hidup
itulah yang aku sedang lakukan sekarang
mencintai orang yang sama selama beberapa tahun
dan belajar mencintai orang yang berbeda sekarang
sulit aku percaya dan aku tetap melakukannya

apakah ini sulit untuk dilakukan? tidak aku hanya butuh waktu
mengucapkan nama yang berbeda
mengatakan hal yang sama kepada orang yang berbeda
menatap seseorang yang berbeda
mendengarkan sesuatu yang menyenangkan dengan orang yang berbeda
dan bahkan bercerita hal sudah aku alami kepada orang yang berbeda
aku mohon bersabarlah kekasih
aku hanya sedang berusaha menerima perbedaan yang aku ciptakan sendiri

harus menyesuaikan segala hal, aku harus memulai semuanya darinol
apakah kau bisa mengerti?
bukannya aku tak mencintaimu, tapi ini hanya tahap menyesuaikan diri
hati ini masih takut terbuka untuk sepenuhnya
karna pernah terluka, jadi dia lebih berhati-hati
apakah ini terlalu terburu-buru? tentu saja tidak
aku mencintaimu walaupun tak seperti perasaan yang kau berikan kepadaku

berharap waktu membawa keberanian dan datang membawa kebahagiaan
berharap aku dapat mencintaimu melebihi rasa yang sudah aku keluarkan dulu
karena kekecewaan ini menimbulkan luka yang belum sembuh
aku hanya takut kejadian yang sama terulang kembali
oleh karenanya aku mohon bersabarlah
bantu aku untuk beradaptasi dengan keadaan ini

Kamis, 14 Juli 2016

PUISI TANPA JUDUL

malam ini berbeda dengan malam kemarin
suasana menyeramkan dan romantis menjadi satu malam ini
suara angin dan hujan saling beradu
dingin dan sepi saling melengkapi
sementara diluar jendela bulan dan bintang tetap menyinari

gadis itu terlihat bahagia
bahagia karena sang pangeran ada di depan mata
sang pangeran berkuda putih dengan paras yang tampan
gadis itu sangat bahagia

malam ini berbeda dengan malam kemarin
seperti hitam dan putih yang saling melengkapi
ucapan terimakasih selalu terucap dalam hati
tak dapat diungkapkan tapi selalu dirasakan

CERPEN : CINTA



Pagi ini berjalan seperti pagi di hari sebelumnya. gadis itu bangun dengan keceriaan yang dipacancarkan dari wajahnya. dia berjalan menuju dapur dan meneguk air untuk menyadarkan dirinya. dia hanya terdiam dan tak mengatakan apa- apa. masih belum sepenuhnya sadar akan mimpi yang ia alami semalam
 
pagi itu menjadi pagi yang sedikt aneh akibat kejadian yang ia alami semalam. berfikir siapa yang harus disalahkan akan kejadian tersebut, harus menyalahkan dirinya karena tak bisa lebih mengungkapkan apa yang ia pendam selama ini, ataukan menyalahkan orang lain karena tidak bisa mengerti apa yang bisa ia mau? 
"apa yang harus disesalkan sekarang? semua telah terjadi!!!" gumannya
apakah ini salah perpisahan? ataukah ini kesalahan pertemuan? atau mungkin salah keduanya. setelah menenangkan dirinya, dia berjalan kembali menuju kamarnya tidurnya, menarik selimut untuk melanjutkan mimpi semalam yang belum terselesaikan.

*kejadian malam itu
seperti hari - hari biasanya, rumah gadis itu ramai dengan teman-temannya yang selalu menjadikan rumahnya tempat untuk berkumpul berbagi cerita. gadis itu bernama swan. swan dengan sahabat-sahabatnya ketika liburan sekolah telah tiba selalu berkumpul melepas rindu dan berbagi cerita selama perkuliahan. tetapi malam itu ada yang sedikit berbeda dengan Swan, malam itu dia bersama pacar barunya. orang itu bernama Black. Nama yang aneh untuk pasangan Swan = angsa dan Black = hitam. angsa hitam? apakah ada? sesuatu hal yang mustahil karena angsa seharusnya berwarna putih


swan bersama sahabatnya sedang bercanda gurau
"Swan apa yang akan kau lakukan apabila kau menjadi ratu dari kerajaan inggris?" tanya tifa dengan wajah sedikit mengejek
"tentu saja akan aku jadikan kalian dayang-dayangku" jawab swan dengan candaan
"Tifa bagaimana jika kamu terlahir dikeluarga ku dan aku terlahir dikeluargamu" tanya jeje
"ihhhh aku akan bahagia karena memiliki adik yang sangat lucu" jawab tifa

pertanyaan yang sangat tidak wajar ditanyakan untuk sahabat yang hanya bertemu 1 kali dalam setahun. 

Mereka hanya saling bercerita tentang apa yang mereka alami selama ini, siapa yang datang dan pergi selama ini, dengan siapa mereka menjalin kasih, layaknya suatu pertanyaan yang ditanyakan kepada seseorang yang baru mau saling mengenal. Mereka terlihat sangat akrab layaknya seperti saudara, dengan hanya saling menatap mereka bisa saling mengetahui apa yang sedang dipikirkan satu sama lain tanpa mengatakan apa-apa. Malam itu mereka digeluti canda dan tawa dengan tiga orang lelaki bersama mereka, Black pacar baru swan, wawan pacar tifa, dan febry sahabat dari jeje. Malam itu tak terjadi apa-apa, tak terjadi apa-apa sebelum tamu tak diundang datang dan menghancurkan suasana romantis malam itu. 

Seseorang yang tidak diharapkan datang, dia adalah son mantan pacar swan. Sebenarnya son adalah orang yang baik tapi hanya satu kekurangan yang dia tak bisa jaga yaitu pengendalian emosi. Dia adalah orang yang sangat gampang marah jauh berbeda dengan black. Mereka seperti seseorang yang berasal dari planet yang berbeda. Kedua lelaki itu sama-sama tampan, tapi sangat berbeda dalam perilakunya. Entahlah apakah ini hanya perasaan swan atau memang seperti itu.
Swan dengan sikap baik menawarkan minuman kepada son yang baru saja mau bergabung dengan mereka
“Ini buat kamu, aku duduk diluar aja bereng black” kata swan sambil memberikan gelas berisi jus leci kepada son
“heeeiiiii...... heiiiiii..... “ teriak son sambil memanggil Swan yang masih saja berjalan keluar dan menghampiri black

“apa yang dia katakan kepada kamu syang?” tanya swan kepada Black
“dia tidak mengatakan apa-apa, kami hanya terperangkap dalam diam, jangan khawatir” sambut Black ramah


Tiba-tiba “bruuuuukkkkkkkkkk” terdengar suara gelas yang pecah, ternyata itu perbuatan dari Son yang tiba-tiba melempar gelas berisi minuman yang baru saja diberikan oleh swan. Seketika semua yang berada ditempat itu menjadi beku, tak ada yang berani mengeluarkan kata-kata. Mereka hanya heran mengapa Son melakukan itu, apakah dia marah karena Swan mengacuhkannya ataukan dia marah karena Swan duduk mesra di sebelah Black? Suasana yang sangat canggung. Black, Swan, juga son saling berhadapan. Mereka tak mengeluarkan kata-kata dalam waktu yang sangat lama.hanya saling menghela nafas dan tak memikirkan apa-apa, mereka hanya terdiam dengan perasaan canggung satu dan yang lainnya.
“ada apa ini, apa yang telah terjadi? Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan sekarang, apakah memulai pembicaraan terlebih dahulu atau terus diam seperti ini?” ucap swan dalam hati.
sementara kedua lelaki itu hanya mematung.
 

setelah beberapa menit seperti itu, Son akhirnya memilih pulang, dia pulang tanpa berkata-apa. Swan sangat tahu malam itu, baik Black maupun Son mereka sama-sama menahan amarahnya. dengan memerhatikan cara son menarik nafasnya, swan sangat tahu bahwa malam itu son benar - benar dalam keadaan emosi. Sementara teman-teman swan tak mau ikut campur dalam masalah mereka. Setelah son meninggalkan tempat, sahabat-sahabat Swan juga satu – persatu pamit untuk pulang dirumah mereka. 

Selang beberapa menit saja yang tersisa hanya Swan dan kekasihnya (Black)
“sayang apakah kau marah?” kata swan
Black hanya terdiam, dia hanya diam tak menjawab, lalu berbalik kepada swan dan bertanya
“kau tak apa-apa? Apakah ada yang terluka?”
“aku tak apa-apa, apakah kau marah?” kata swan sambil menggemgam tangan Black
Black hanya terdiam, menengoh ke Swan dan tersenyum, lalu menyandarkan kepalanya kepada pundak Swan, sambil berkata
“apakah dia memang seperti itu? Maaf aku tak melakukan apa-apa, tapi aku rasa jika aku juga ikut emosi tak enak jika terjadi keributan dirumah kamu” kata Black
 

Swan sangat senang memiliki kekasih seperti itu, salut kepada Black karena dia bisa berpikir lebih dewasa dibandingkan Son. Seharusnya memang seperti itu karena ketika mau menjinakkan api tidak seharusnya dilawan dengan api, melainkan dijinakkan dengan menggunakan air. Kedua pasangan itu memutuskan untuk diam. Mereka akan melupakan apa yang telah terjadi tadi. Mereka hanya tahu bahwa mereka saling memiliki dan tak ada yang salah tentang itu.

*pagi di hari ini
Swan masih saja memikirkan apa yang telah terjadi malam itu, dia hanya merasa bersalah dengan Black mengapa dia melihat kejadian yang sangat memalukan itu. Swan hanya berpikir mengapa dia bisa mencintai Son selama ini, apa yang membuat Swan pernah bertahan bersama Son. Merasa bersalah dan juga takut, hari ini Swan sangat takut apabila Black marah dan tiba-tiba saja meninggalkan dia. Swan hanya takut Son melakukan sesuatu yang tak bisa dibayangkan lagi. Tapi dibalik semua kejadian yang telah terjadi Swan sadar akan satu hal bahwa dia benar-benar telah melupakan Son dan benar-benar mencintai Black.


dibalik selimut swan masih saja memerhatikan layar Handphonenya untuk memastikan pagi ini apakah ada kabar dari black, swan hanya melihat layar menu handphone dan kembali menutupnya. terus melakukan hal yang sama dalam beberapa menit, hingga notif di handphone swan tiba-tiba berbunyi. swan dengan senang langsung memeriksa handphonenya, apakah itu pesan dari black ataukan bukan. detak jantung swan pagi itu benar-benar tidak menentu, bahkan suara jantung swan mengalahkan bunyi jam dinding di  kamar wanita ini.

“SAYANG?” sebuah pesan masuk di hp swan
“IYA SAYANG” balas swan
“ I LOVE YOU” balas orang itu
“I LOVE YOU TOO” balas Swan tanpa ragu.
orang itu adalah Black kekasih Swan. meraka memilih untuk melupakan apa yang telah terjadi dan memutuskan untuk tetap menjalin kasih seperti ini, dengan menutup mata dan telinga, tak mau tahu apa yang orang lain pikirkan tentang kedua pasangan ini tapi yang jelas di sini adalah bahwa swan dan black saling mencintai dan itu sudah lebih dari cukup.

Sabtu, 09 Juli 2016

KEMARIN

kemarin
ketika kita masih dengan polosnya merasakan cinta
terasa seperti ada induk kupu-kupu yang memaksa keluar dari dalam perut
bibir ini tak bisa berhenti tersenyum
mata ini pun ikut tersenyum

kemarin
ketika kamu masih belum mengetahui apa-apa
tapi dengan lugunya mengatakan sesuatu yang sedikit lucu
mengatakan cinta

kemarin
ketika kita masih sangat muda
dengan jujur kau mengatakan hal yang masih belum aku bisa artikan
sesuatu kata yang masih belum bisa dimengerti dengan baik

kemarin
aku masih terus bertanya-tanya seperti orang bodoh
mencari jawaban dari pertanyaan yang sudah jelas jawabannya
menyakinkan diri tapi tak bisa yakin

tapi....
itu hanya cerita kemarin

sekarang
hal kemarin telah berubah menjadi status yang lebih jelas
menjadi hal yang bisa dimengerti
menjadi hal yang sangat luar biasa

apakah terdengar aneh? entahlah
karena itu hanya jawaban kemarin

Jumat, 01 Juli 2016

SEDIAAN INJEKSI ATROPIN SULFAT 0,1%



LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI STERIL
SEDIAAN INJEKSI ATROPIN SULFAT 0,1%

KELOMPOK 1
MARIKA MAULUDIYAH                          (145070500111007)
ADIBAH NUR MAISAROH                       (145070501111003)
NADIA KHANSA’                                       (145070501111013)
ADISTI MEGA PUTRIANAH                     (145070501111023)
WINFIKA WIBISONO PUTRI                    (14507050111102  )
WARDAH AZ ZAHRAH                             (145070507111003)
AGUNG PEBRIAN RAMADANI               (145070507111007)

JURUSAN FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016


I.             TUJUAN
1.      Mahasiswa mampu merancang formula sediaan injeksi volume kecil
2.      Mahasiswa mampu melakukan perhitungan tonisitas
3.      Mahasiswa mampu membuat dan melakukan sterilisasi sediaan injeksi volume kecil
4.      Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan hasil evaluasi sediaan injeksi volume kecil

II.          KEKUATAN SEDIAAN
Kekuatan sediaan injeksi Atropin Sulfat per 10 ml adalah 0,1 %

III.       TEORI DASAR

IV.       DESKRIPSI ZAT BAHAN AKTIF

V.          FORMULA DAN RASIONALISASI FORMULA
5.1  Formula
Nama Bahan
Yang Digunakan
Fungsi Bahan
Sterilisasi
Atropin Sulfat
0,1 % (w/v)
Bahan Aktif
Autoklaf
Benzyl Alkohol
1%
Preservative
Autoklaf/Filtrasi
NaCl
q.s
Osmolizing Agent
Autoklaf/Filtrasi
Asam Sitrat
q.s
Buffer
Autoklaf
Water for injection
Ad 10 mL
Pelarut
Autoklaf

5.2  Rasionalisasi Formula    
            Dalam formula ini bahan aktif yang digunakan adalah atropin sulfat. Atropin sulfat merupakan obat yang berkhasiat dengan farmakologi sebagai antikolinergik. Sediaan dibuat dalam bentuk injeksi, injeksi atropin sulfat merupakan sediaan steril atropin sulfat dalam pelarut water for injection. Dalam formula ini kekuatan sediaan yang digunakan yaitu 0,1 %, berarti dalam tiap mL terdapat 1 mg atropin sulfat.
            Benzyl alkohol dalam formula ini digunakan sebagai preservative karena dalam formula ini akan dibuat dalam multi dose (sediaan). Benzyl alkohol dapat digunakan dalam sediaan parenteral dengan konsentrasi hingga 2 %. Konsentrasi yang biasa digunakan adalah 1 %. Dalam formula ini benzyl alkohol yang digunakan adalah 1 % w/v untuk mencegah adanya mikroba dalam penyimpanan.
            NaCl merupakan agen osmolaritas, dalam formula ini digunakan NaCl agar tekanan osmolaritas sediaan dan cairan dalam tubuh setara. Salah satu syarat sediaan injeksi adalah isotonis sehingga perlu penyesuaian tekanan osmolaritas/tonisitas. Penggunaan NaCl dalam formula disesuaikan dengan perhitungan tonisitas sediaan sehingga nantinya akan diketahui jumlah NaCl yang perlu ditambahkan agar sediaan isotonis.
            Asam sitrat digunakan untuk mengadjust pH menjadi sedikit asam, sebab atropine sulfat tidak stabil dalam pH basa. Konsentrasi asam sitrat yang digunakan tidak terlalu banyak, pH yang diharapkan yaitu 3,5 – 4.
            Water for injection adalah pelarut untuk melarutkan seluruh bahan sebab seluruh bahan larut dalam air. WFI merupakan pelarut khusus yang digunakan dalam pembuatan sediaan parenteral.

VI.       PERHITUNGAN
5.1       Jumlah sediaan yang akan dibuat
            - Evaluasi sterilitas                  4 unit
            - Uji pH                                   1 unit
            - Uji Pirogenitas                      1 unit
            - Uji kejernihan larutan           1 unit
            - Uji kebocoran wadah            1 unit
            - Uji keseragaman bobot         3 unit
            - Penetapan volume injeksi     1 unit
            - Uji partikulat                         3 wadah

5.2       Perhitungan tonisitas

VII.    PENIMBANGAN

Penimbangan

10 ml (1 vial)
55 ml (1 batch)
Atropin sulfat
10 mg
55 mg
Benzyl alkohol
0,1 ml
0,55 ml
Asam sitrat
q.s.
q.s.
NaCl
71,6 mg
393,8 mg
WFI
Ad 10 ml
Ad 55 ml

VIII. KEBUTUHAN ALAT DAN JUMLAHNYA
Alat
Jumlah
Metode sterilisasi
Vial
5
Panas basah
Beaker glass 250
2
Panas basah
Kertas perkamen
5
-
Gelas ukur 10 ml
1
Panas basah (tidak disterilisasi)
Gelas ukur 100 ml
1
Panas basah (tidah disterilisasi)
Batang pengaduk
2
Oven
Beaker glass 100 ml
2
Panas basah
Pipet tetes
1
Panas basah
Mikropipet
1
Panas basah
Tips
2
Panas basah
Spuit dan jarum
1
Panas basah
Autoklaf
1
-

IX.       METODE STERILISASI
Pada praktikum pembuatan sediaan injeksi volume kecil digunakan metode sterilisasi akhir dikarenakan metode ini lebih efisien, cepat, dan aman, serta dapat digunakan pada produk tahan panas. Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini termasuk bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan sehingga dapat menggunakan metode sterilisasi akhir dalam proses sterilisasi percobaan. Hasil uji mutu farmasetik sediaan injeksi yang telah dilakukan didapatkan hasil uji kejernihan, pH, dan kebocoran wadah yang telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan pada masing-masing uji tersebut. Namun pada uji evaluasi volume injeksi didapatkan hasil yang kurang sesuai dengan interpretasi hasil yang diharapkan dikarenakan pada saat proses pengambilan sediaan di dalam botol vial menggunakan syringe masih terdapat sediaan yang sulit terambil oleh syringe  sehingga menyebabkan volume yang terambil kurang dari volume yang diharapkan.  

X.          PROSEDUR KERJA


XI.       UJI MUTU FARMASETIK SEDIAAN
11.1          Uji partikulat dalam injeksi
·         Tujuan : Untuk memastikan tidak adanya partikulat dalam sediaan injeksi
·         Prinsip :Uji memerlukan alatperhitungan elektronit partikel pengotor yang dilengkapi sensor cahaya redup
·         Metode: Dilakukan penetapan alat – alat pada ukuran 10 – 15 mikropipet. Dicampur larutan uji dengan membalikkan 25 kali dalam 10 detik. Udarakan dengan ultrasonikasi ringan selama 30 detik atau dengan membiarkan selama 2 menit. Kemudiaan tutup dilepaskan. Isi wadah diaduk. Ambil contoh langsung dari wadah tiap kali berturut – turut setiap kali 7,5 ml. Diulangi prosedur yang sama dengan blangko.
11.2          Uji Penetapan volume injeksi dalam wadah
·         Tujuan : Untuk menentukan volume injeksi dalam wadah
·         Prinsip : Sediaan injeksi yang sudah dalam wadah diukur kembali volumenya menggunakan gelas ukur kering
·         Metode : Dipilih salah satu wadah, diambil isi tiap wadah dengan jarum suntik hipodermik kering. Dipindahkan dalam gelas ukur kering tanpa mengosongkan bagian jarum
·         Penafsiran hasil : 40 % - 100%
11.3          Uji pirogen
·         Tujuan : Untuk membatasi resiko reaksi demam akibat bahan pirogen\
·         Metode : Digunakan kelinci dewasa. Pengukuran dilakukan meliputi kenaikan suhu setelah pemberiaan larutan uji. Uji dilakukan diruangan khusus
·         Penafsiran hasil :Kelinci tidak mengalami penurunan / kenaikan suhu
11.4          Uji kejernihan larutan
·         Tujuan : Untuk mengetahui bahwa larutan benar – benar jernih
·         Metode : Pemeriksaan dilakukan secara visual dibawah penerangan cahaya yang baik dan berlatar belakang hitam
·         Penafsiran hasil : Sediaan jernih
11.5          Uji keseragaman bobot dan volume
·         Tujuan : Untuk memastikan dan menentukan kadar bobot dalam sediaan sama
·         Prinsip : Bobot diukur dengan piknometer, volume diukur dengan gelas ukur
·         Penafsiran hasil
11.6          Uji kebocoran wadah
·         Tujuan : Untuk memastikan tidak adanya kebocoran pada wadah sediaan
·         Prinsip : Memasukkan sediaan beserta wadahnya dalam wadah yang berisi metilen blue
·         Metode : Sediaan yang sudah disterilkan dimasukkan wadah berisi metilen blue, jika terdapat warna biru maka terjadi kebocoran atau wadah di balik. Jika cairan keluar dari wadah maka terjadi kebocoran
·         Penafsiran hasil : Tidak ada kebocoran pada wadah
11.7          Uji pH
·         Tujuan : Menentukan pH sediaan
·         Prinsip : Pengukuran pH dengan menggunakan pH meter
·         Metode : Penetapan pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH meter yang dicelupkan pada sediaan. Warna dari kertas pH akan menunjukkan pH sediaan
·         Penafsiran hasil : pH 3,5 – 4,5

XII.    TABEL PENGAMATAN DAN TABEL HASIL UJI
12.1          Tabel Pengamatan
No
Perlakuan
Pengamatan
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
Alat dan bahan dipersiapkan
Alat dan bahan telah siap
2.
Beaker glass ditara 55 ml
Beaker glass telah ditara 55 ml
3.
Botol vial ditara 10 ml
Botol vial telah ditara 10 ml
4.
Beaker glass diisi dengan kapas dan dibungkus kertas roti
Diperoleh beaker glass yang telah dibungkus
5.
Alat-alat yang akan digunakan dalam proses sterilisasi injeksi dibungkus
Alat-alat telah dibungkus
6.
Alat-alat disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121 oC
Alat-alat telah disterilkan
7.
Bahan-bahan dipersiapkan
Diperoleh bahan-bahan yang siap untuk ditimbang
8.
Atropin sulfat ditimbang sebanyak 55 mg
Diperoleh atropin sulfat 55 mg
9.
NaCl ditimbang 393,8 mg
Diperoleh NaCl 393,8 mg
10.
Atropin sulfat dimasukkan ke dalam beaker glass dan dilarutkan dengan WFI
Atropin sulfat terlarut dalam WFI
11.
Benzyl alkohol diambil sebanyak 550 µL dengan mikropipet
Didapat 550 µL benzyl alkohol
12.
Benzyl alkohol dilarutkan dalam larutan atropin sulfat
Benzyl alkohol terlarut dalam larutan atropin sulfat
13.
(12) + ditambah NaCl
NaCl terlarut dalam larutan Atropin sulfat dan Benzyl alkohol
14.
(13) + ditambah WFI hingga ± 50 ml
Diperoleh larutan ± 50 ml
15.
(14) + diuji pH menggunakan kertas pH
Diperoleh pH 6
16.
(15) + diadjust dengan asam sitrat 5% 0,75 ml (15 tetes)
Diperoleh pH 4
17.
(16) + ditambahkan WFI hingga tanda batas
Diperoleh larutan injeksi Atropin Sulfat
18.
(17) dimasukkan dalam botol vial @10 ml
Diperoleh vial berisi larutan injeksi @10 ml
19.
Vial ditutup dan diseal
Vial tertutup dan tersegel
20.
Vial dimasukkan autoklaf
Vial terdapat di dalam alat autoklaf
21.
Autoklaf dijalankan pad asuhu 121 oC
Sediaan tersterilisasi
22.
Dilakukan uji mutu farmasetik lainnya, diantaranya uji kejernihan,  volume injeksi, dan kebocoran wadah
Diperoleh hasil uji mutu farmasetik

12.2          Tabel Hasil Uji
No.
Uji
Penafsiran Hasil
Hasil Uji
1.
Kejenihan
Jernih
Jernih (latar belakang hitam)
Jernih (latar belakang putih)
2.
Volume injeksi
10 mL
9,2 ml
3.
pH
3,5-4,5
4
4.
Kebocoran wadah
Tidak ada kebocoran
Tidak ada kebocoran

XIII. PEMBAHASAN


XIV. KESIMPULAN
Pada praktikum pembuatan sediaan injeksi volume kecil digunakan metode sterilisasi akhir dikarenakan metode ini lebih efisien, cepat, dan aman, serta dapat digunakan pada produk tahan panas. Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini termasuk bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan sehingga dapat menggunakan metode sterilisasi akhir dalam proses sterilisasi percobaan. Hasil uji mutu farmasetik sediaan injeksi yang telah dilakukan didapatkan hasil uji kejernihan, pH, dan kebocoran wadah yang telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan pada masing-masing uji tersebut. Namun pada uji evaluasi volume injeksi didapatkan hasil yang kurang sesuai dengan interpretasi hasil yang diharapkan dikarenakan pada saat proses pengambilan sediaan di dalam botol vial menggunakan syringe masih terdapat sediaan yang sulit terambil oleh syringe  sehingga menyebabkan volume yang terambil kurang dari volume yang diharapkan.  

XV.    DAFTAR PUSTAKA
Rowe, RC et al. 2009. HOPE 6th. Pharmaceutical Press. London.